Yogyakarta, provinsi yang lumayan kecil luas wilayahnya, letahnya di tengah bawah pulau jawa, terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kotamadaya. Batas utaranya jelas sekali, the most active volcano in the world Merapi, Gunung Merapi, tingginya 2.968m dari permuakaan air laut dengan jarak 30km dari kota jogja. Dimana-mana, gunung pastilah tinggi. Bila keadaan cuaca cerah, seluruh penduduk jogja pasti bisa nenikmati puncaknya. puncaknya yang ngga pernah absen dari asap yang keluar dari puncaknya. Batas selatan DIY berupa laut, Samudra Hindia, Lautan dengan ombak besarnya, terumbu karang dan ikannya yang melimpah, membantu masyarakat pesisir.
*intronya udah deh..
Sampai kapanpun, barat, timur, utara dan selatan ngga akan pernah berubah. Mau kamu menghadap manapun, dari arah manapun, arah mata angin selalu sama. Kan gampang ada gunung di utara, jelas gedhe gitu, tapi aku heraan banget, knapa kebanyakan orang (pengalaman dari teman-temanku) lebih memilih ditunjukkan arah dengan istilah kanan-kiri. Ribet (menurutku) harus jelas posisi dari mana dan diposisi mana kita berada, salah2 posisi, yang kita maksud kanan malah jadi kiri, yang kita maksud kiri malah jadi kanan.Kek gini "eh aku dah di A nih..A kan di sebelah kiri nih trus aku kemana?" set dah.. kalo aku bilang lurus, dia ngerti ga ya lurus ke mana? haha.. Tapi bagi orang yang suka dengan kanan-kiri, hal itu mudah sekali. Lebih tepatnya, cepat paham.
Tapi itu juga namanya orang, beda kepala, beda pemikiran. Aku pernah tanya, knapa sih ngga make istilah arah mata angin aja, kan enak, mau ada dimana juga lebih enak, mau ambil jalan pintas juga gampang, karna pikiran dah terpatri tujuannya,,sett lurusss ke pusat tertentu.. (gitu menurutku) , mereka bilang (aku bilang "mereka" coz mayoritas orang d sekitarku pakai istilah kanan-kiri) lebih mudah, gampang, tinggal ada belokan, belok, gt katanya. Oke temanku..
Tapi menurutku, orang yang pakai istilah arah mata angin, visual imajinasinya lebih luas ketimbang orang yang suka istilah kanan-kiri. Kanan-kiri hanya dilihat saat kamu di depannya. Tapi utara,timur,barat,selatan, visualnya jauh meluas, memutari bumi. India, ada di barat lautmu, bukan di kirimu. China, ada di utaramu, bukan di lurusmu. :D
Senin, 02 Agustus 2010
heran, kenapa orang lebih memilih menggunakan penunjuk jalan "kanan-kiri" daripada "arah mata angin"
Diposting oleh ednatioprada di 06.20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 komentar:
Menurut aku istilah mata angin cuma bisa digunakan untuk orang yang sudah mengenal baik daerah tsb..kalau km ada di suatu kota atau negara yang baru..kamu tetap akan kesulitan untuk mengetahui arah mata angin...
Kalau di daerah yg sudah dikenal biasanya yang dijadikan patokan adalah bangunan sekitar..padahal dlm ilmu survive arah mata angin yang di jadikan patokan pasti selain matahari adalah bintang,,tanda lumut di pohon,,arah batu nisan,dll. Kalau berpatok pada hal yg sudah pasti dan berada di daerah yg baru & blm dikenal belum tentu disekitar kita ada patokan yg bisa kita cari....tapi untuk arah kanan dan kiri,berlaku untuk disegala tempat...misal tanya jalan (mbak belok aja ke kiri ada perempatan lalu belok kanan,mentok ketemu gang disebelah kiri, nah disitu tmptnya) kanan dan kiri tidak akan pernah berubah.
Dan untuk visual imaginasi aku rasa itu tergantung orangnya... :)
sekian dan terima kasih...kurang dan lebihnya mohon maaf lahir dan batin...
berhubung bulan ramadhan akan segera tiba saya ucapkan Minal Aidin wal Fadzin :)
hahahhaha
wuahahaha...
mba tata yang baik cantik dan rupawan, makasih pendapat dan sarannya. iya memang itu untuk daerah yang sudah dikenal, maka dari itu saya cakupkan saja untuk wilayak DIY (sesuai intronya)
untuk wilayah yang blum dikenal, saya memang lebih sulit untuk memahami, tapi seperti yang mba tata tau saat kita hanimun d KL, saya berusaha mencari patokan bagian utara, timur, barat,selatan.
begitulah yang saya pikirkan. memang kontrofersi, :D
ahahahhaha...hanimun?? kosa kata baru tante??
yah begitu lah kira2..karena saya jg gak bisa pake arah mata angin...jadi jangan lupa..bawalah kompas *bukan merek surat kabar* saat bepergian..inga' inga' ting.... ;)
kompas ijoku :D
ap kabar kompas itu?? lama tak bersuaaaaa....
menurutku kalo di Indonesia jarang orang punya kompas, yang mana sering digunakan untuk menentukan arah mata angin...
dan orang sering bertanya kepada penduduk skitar ttg lokasi yang akan dituju, dan penduduk stmpt pun mengarahkan jalan berdsar kanan-kiri
namun kelebihan kompas tentu saja sangat bermanfaat bagi orang lum pernah berjalan ke daerah tersebut...
kompas ijo itu baik2 saja, kemaren dibawa adekku ke Bali. Maklum, disana jarang orang islamic charismatic kek kita ni,cewe2 chantic..hahaha
wcaine: maka dari itu, jadilah kompas ;)
termakasih
Posting Komentar